Published by Farrago.co.id
Mungkin tak banyak yang tahu kalau salah satu fotografer travel Indonesia menyabet predikat foto terbaik tingkat dunia. Melalui foto “Another Perspective of the Day”, Dody Kusuma berhasil mencuri perhatian dunia dan keluar sebagai pemenang pada National Geographic Traveler Photo Contest 2013.
Foto travel jelas berbeda dengan kegiatan foto-foto yang biasa kita lakukan dengan teman-teman di pinggir pantai atau puncak gunung. Dalam memotret foto travel, dibutuhkan pula pendekatan jurnalistik dan kemampuan melihat peristiwa yang baik.
Kira-kira, apa saja tips rahasia dari Dody Kusuma ketika memotret foto travel? Perhatikan setiap detailnya!
#1 Persiapan fisik dan peralatan
“Pastikan stamina kita dalam keadaan prima. Sebaiknya, cukupkan istirahat dan banyak mengonsumsi makanan sehat sebelum traveling. Apalagi, jika perjalanan yang akan kita tempuh berat, secara pencapaian lokasi dan kondisi cuaca.
Jangan malas untuk melakukanpersiapan stamina dengan olah raga dan bekal obat-obatan pendukung . Selain itu, peralatan yang sesuai dengan standar akan sangat membantu untuk melakukan perjalanan dan berburu foto.”
#2 Peralatan fotografi standar
“Hal yang terpenting dalam foto traveling—selain membawa perlengkapan akomodasi lengkap—, sebaiknya bawa peralatan kamera yang memadai untuk bisa terlaksananya perburuan foto dengan baik.
Peralatan standar yang wajib dibawa adalah minimal 1 body kamera, 1 lensa ultrawide atau wide (minimal lensa 17-40mm atau dibawahnya) untuk foto Landscape, dan 1 lensa wide-tele.
Untuk mengambil suasana, lanskap hutan dan dataran, serta lanskap pegunungan bisa menggunakan lensa ultrawide/wide. Biasanya saya menggunakan minimal lensa 17-40 mm atau di bawahnya.
Sedangkan untuk foto detail dan dokumentasi, foto flora dan fauna, serta kehidupan masyarakat yang kita lalui dan ditemui selama perjalanan, bisa menggunakan lensa wide-tele. Gunakan lensa 70-200mm untuk obyek tersebut.
Penggunaan tripod, penting untuk pemotretan sunrise dan sunset atau untuk keperluan lain yang menuntut kita melakukan pemotretan di kecepatan rendah dan minimnya lighting.”
#3 Ringkas dan mudah
“Setelah semua peralatan standar tersedia, pastikan kita juga menimbang faktor keringkasan dan kemudahan penggunaan. Pilih peralatan dan tas kamera yang mudah dalam penggunaannya, tetapi tidak mengabaikan keamanan peralatan kita.”
#4 Letak kamera yang mudah dijangkau
“Agar memudahkan mengakses kamera saat perjalanan, bawalah tas khusus untuk kamera. Jangan pernah menyatukan kamera dengan bawaan lain agar tetap aman. Disarankan untuk menggunakan tas ransel yang ukurannya sesuai dengan badan tetapi cukup pula untuk menaruh perangkat foto yang kita dibutuhkan.
Cari tas yang aman terhadap pencurian, dilengkapi pelindung benturan, aman terhadap cuaca buruk, dan kedap terhadap air atau dilengkapi kerudung anti air.”
#5 Mewaspadai kondisi cuaca dan suhu
“Bawalah plastik untuk melindungi kamera dari air saat perjalanan. Selain itu, untuk menjaga kelembaban kamera gunakan silica gel. Sebagai antisipasi, balut kamera dengan kain khusus agar tidak berembun.
Yang paling penting, jangan lupa membawa alat pembersih kamera seperti tisu pembersih lensa, dan kain pembersih body kamera.”
#6 Berburu foto
“Untuk pantai dan gunung, saat terbaik untuk mengambil foto adalah saat matahari terbit dan terbenam. Bila malam hari tiba, kita bisa mengabadikan keindahan ribuan bintang dengan menggunakan tripod.
Selain keindahan landscape mengambil foto kehidupan masyarakat, kegiatan budaya, ataupun flora dan fauna adalah hal-hal menarik yang bisa ditemui selama perjalanan. Tentu saja, tak ketinggalan foto selfie diri sendiri sebagai dokumentasi.”
Note: Isi seperti dikutip dari www.farrago.co.id